Monday, 28 September 2020

sebuah tulisan : BBLR (berat bayi lahir rendah)

Definisi

Pada Kongres European Perinatal Medicine ke II di London (1970) telah diusulkan definisi bayi premature sebagai berikut : 

· Bayi kurang bulan ialah bayi dengan maka kehamilan kurang dari 37 minggu (259)

· Bayi cukup bulan ialah bayi dengan masa kehamilan mulai 37 minggu sampai 42 minggu (259 sampai 293)

· Bayi lebih bulan ialah bayi dengan masa kehamilan mulai 42 minggu atau lebih (294 hari atau lebih)

Dengan pengertian seperti yang telah diterangkan di atas,  bayi BBLR dapat dibagi menjadi golongan, yaitu : 

1. Prematuritas murni

Masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi itu atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai untuk masa kehamilan.

2. Dismaturitas

Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa gestasi itu.  Berarti bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterin dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilannya (KMK).

                                                 Sumber gambar : www.Pixabays.com  sanjasy


Epidemiologi

Masa gestasi bayi prematur ialah kurang dari 37 minggu atau 259 hari.  Di negeri maju angka kejadian kelahiran bayi prematur ialah sekitar 6-7%.  Di negara sedang berkembang, angka kematian ini lebih kurang 3 kali lipat.  Di  Indonesia kejadian bayi prematur belum dapat dikemukakan disini, tetapi angka di RSCM jakarta berkisar antara 22-24% dari semua bayi yang dilahirkan pada 1 tahun. 

Selama tahun 1991 7,1% kelahiran hidup di Amerika Serikat yang beratnya kurang dari 2500 gr, frekuensi untuk bayi kulit hitam dua  kali lebih tinggi dari frekuensi untuk bayi kulit putih.  Sejak tahun 1981 frekuensi BBLR telah naik terutama karena adanya kenaikan jumlah kelahiran preterm.  Sekitar 30% bayi BBLR di Amerika Serikat mengalami IUGR dan dilahirkan sesudah 37 minggu.  Pada angka BBLR yang lebih besar dari 10% kontribusi IUGR bertambah dan kontrfrekuensi BBLR telah naik terutama karena adanya kenaikan jumlah kelahiran preterm.  Sekitar 30% bayi BBLR di Amerika Serikat mengalami IUGR dan dilahirkan sesudah 37 minggu.  Pada angka BBLR yang lebih besar dari 10% kontribusi IUGR bertambah dan kontribusi prematuritas berkurang.  Di Negara-negara yang sedang berkembang sekitar 70% bayi BBLR adalah IUGR.  Bayi dengan IUGR mempunyai morniditas dan mortalitas lebih besar daripada bayi dengan pertumbuhan umur yang tepat. 

Etiologi

Menurut besarnya penyebab kelahiran bayi prematur dapat dibagi : 

1. Faktor ibu

a. Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya toksemia gravidarum, perdarahan ante partum, trauma fisis dan psikologis, penyakit lainnya ialah nefritis akut, diabetes mellitus, infeksi akut atau tindakan opertif dapat merupakan factor etiologi prematuritas.

b. Usia

Angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia ibu dibawah 20 tahun dan pada multigravida yang jarak antar kelahirannya terlalu dekat.  Kejadian terendah ialah pada usia ibu antara 26-35 tahun.

c. Keadaan social ekonomi

Keadaan ini sangat berperanan terhadap timbulnya prematuritas.  Kejadian  tertinggi terdapat pada golongan social ekonomi yang rendah.  Hal ini disebabkan  oleh keadaan gizi yang kurang baik dan pengawasan antenatal yang kurang.  

Demikian pula kejadian prematuritas pada bayi yang lahir dari perkawinan yang tidak sah ternyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi yang lahir dari perkawinan yang sah.

2. Factor janin

Hidramnion, kehamilan ganda umumnya akan mengakibatkan lahirnya bayi BBLR.


Factor yang berhubungan dengan prematuritas dan berat lahir rendah

Bayi yang kecil terutama disebabkan  oleh retardasi pertumbuhan intrterutama disebabkan  oleh retardasi pertumbuhan intrauterine sedangkan yang lainnya termasuk SMK.  Pada umumnya bayi premature (SMK) disebabkan oleh tidak sanggupnya uterus menahan janin, gangguan selama hamil, lepasnya plasenta lebih cepat dari waktunya atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi hamil, lepasnya plasenta lebih cepat dari waktunya atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum cukup bulan.  Retardasi pertumbuhan intrauterine berhubungan dengan keadaan yang mengganggu sirkulasi dan efisiensi plasenta, dengan pertumbuhan dan perkembangan janin, atau dengan keadaan umum dan gizi ibu. 

Hubungan yang jelas tampak antara KMK dengan SMK adalah keadaan social ekonomi yang rendah.  Dalam kelompok keluarga ini kejadian ibu yang menderita kekurangan gizi, anemia, komplikasi kehamilan, dan riwayat reproduksi yang tidak memuaskan (ketidaksuburan yang relative, keguguran, lahir mati, prematuritas dan berat lahir rendah) relative tinggi.  Factor yang kurang jelas hubungannya adalah perkawinan yang tidak sah, kehamilan remaja, jarak dua kehamilan yang terlalu dekat, dan ibu yang sebelumnya telah melahirkan 4 anak.

Walaupun telah diterangkan perbedaan sistematik tentang pertumbuhan janin dalam hubungan dengan ukuran/besarnya ibu, kelahiran, berat badan saudaranya, keadaan social ekonomi dan ibu yang perokok akan tetapi berapa besar variasi berat lahir antara subkelompok yang disebabkan oleh perbedaan diluar janin dan factor genetik dalam pertumbuhan tidak diketahui. 

Gejala klinis

Berat badan kurang dari 2500 gr, panjang badan kurang atau sama dengan 45 cm, lingkaran dada kurang dari 30 cm, lingkaran kepala kurang dari 33 cm.  Masa gestasi kurang dari 37 minggu.  Tampak luar sangat bergantung pada maturitas atau lamanya masa gestasi itu. 

Gambaran fisik bayi prematur: 

· Ukuran kecil

· Berat badan lahir rendah (kurang dari 2,5 kg)

· Kulitnya tipis, terang dan berwarna pink (tembus cahaya)

· Vena di bawah kulit terlihat (kulitnya transparan)

· Lemak bawah kulitnya sedikit sehingga kulitnya tampak keriput

· Rambut yang jarang

· Telinga tipis dan lembek

· Tangisannya lemah

· Kepala relatif besar

· Jaringan payudara belum berkembang

· Otot lemah dan aktivitas fisiknya sedikit (seorang bayi prematur cenderung belum memiliki garis tangan atau kaki seperti pada bayi cukup bulan)

· Refleks menghisap dan refleks menelan yang buruk

· Pernafasan yang tidak teratur

· Kantung zakar kecil dan lipatannya sedikit ( anak laki - laki )

· Labia mayora belum menutupi labia minora ( pada anak perempuan).

 

Diagnosa

Untuk menentukan status BBLR digunakan kurva pertumbuhan janin Lubchenko, 1966 Pediatrix, 2001. Kurva ini menggunakan patikan berat badan yang seharusnya pada umur kehailan tertentu. Kriteria yang digunakan adalah BMK (Besar Masa Kehamilan), SMK (Sesuai Masa Kehamilan), dan KMK (Kecil Masa Kehamilan). Berat badan kurang dari presentil ke 10 memiliki makna KMK (Kecil Masa Kehamilan) atau PJT (Pertumbuhan Janin Terhambat).

                                                                                             Gambar 2. Kurva lubchenko



 

Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan mengukur berat lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir, dapat diketahui dengan dilakukan anamesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

A. Anamnesis
Riwayat yang perlu ditanyakan pada ibu dalam anamesis untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya BBLR :

1. Umur ibu

2. Riwayat hari pertama haid terakir

3. Riwayat persalinan sebelumnya

4. Paritas, jarak kelahiran sebelumnya

5. Kenaikan berat badan selama hamil

6. Aktivitas

7. Penyakit yang diderita selama hamil

8. Obat-obatan yang diminum selama hamil

B. Pemeriksaan Fisik.

    Yang dapat dijumpai saat pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain :

1. Berat badan 2500 gram

2. Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)

3. Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (bila bayi kecil untuk masa kehamilan).

C. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain :

1. Pemeriksaan Skor Ballard 

2. Tes kocok (shake test), dianjurkan untuk bayi kurang bulan

3. Darah rutin, glukosa darah, kalau perlu dan tersedia fasilitas diperiksa kadar elektrolit dan analisa gas darah.


Foto dada ataupun babygram diperlukan pada bayi baru lahir dengan umur kehamilan kurang bulan dimulai pada umur 8 jam atau didapat/diperkirakan akan terjadi sindrom gawat nafas

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran fisik dan usia kehamilan. Pemeriksaan yang biasa dilakukan pada bayi prematur: 

· Rontgen dada untuk melihat kematangan paru-paru

· Analisa gas darah

· Kadar gula darah

· Kadar kalsium darah

· Kadar bilirubin.

 Penyakit bayi prematur

Sebab utama kematian premature dan  bayi cukup bulan adalah asfiksia, trauma lahir (terutama di otak) cacat bawaan, penyakit membrane hialin, septikimia dan perdarahan intraventrikuler.  Prematuritas sendiri tidak menyebabkan kematian.  

Masalah klinis yang sering dijumpai pada bayi prematur adalah sindrom gawat nafas (penyakit membran hialin, perdarahan paru, sindrom aspirasi, pneumonia kongenital, pneumothoraks), apnea berulang, hipoglikemia, hipokalsemia, hiperbilirubinemia, anemia, edema, gejala neurologik yang berhubungan dengan anoksia otak, instabilitas sirkulasi, hipotermia, sepsis yang disebabkan oleh bakteri dan koagulasi intravascular diseminata.  Keadaan lain yang memperburuk bayi premature adalah malas minum, berat badan tidak bertambah untuk waktu yang cukup lama, sering menderita apnea, anemia, perdarahan, dan asidosis metabolic.

Beberapa penyakit yang ada hubungannya dengan prematuritas:

  a. Enterokolitis nekrotikans neonatal

  b.  Hipotermia

   c. Sindrom Gawat Nafas

  d. Hipoglikemia

  e. Perdarahan Intrakranial

   f. Hiperbilirubinemia

  g. Lebih rentan terhadap infeksi

No comments:

Post a Comment