Sunday 27 December 2020

Critical point pada kasus regional anestesi blok sub araknoid pada sectio caesarea

Kasus : Reginal anestesi-Blok Sub araknoid pada G4P3A0 hamil aterm dengan Preeklamsia Berat dan Anemia

Usia: 37 tahun

PS ASA : II

Jenis Anestesi : Regional Anestesi-Blok Sub Araknoid dengan bupivakain 0,5% 15mg

Critical point

1. Save the Mother

Problem List

Actual

Potensial

Antisipasi

B1

Airway :bebas, malampati score : II, gigi palsu (-)

Breathing : thoraks simetris, ikut gerak napas, RR: 20 x/m, perkusi: sonor, suara napas vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Hipoksia

 

Pemberian O2 adekuat dengan menggunakan  nasal kanul 2-4 lpm

Monitoring tanda-tanda vital

Evaluasi tanda klinis depresi nafas

Udem  paru

Durante operatif :

Batasi pemberian cairan kristaloid

Pemberian O2 adekuat dengan menggunakan nasal kanul 2-4 lpm

Monitoring tanda-tanda vital

Post operatif :

Batasi pemberian cairan kristaloid

Pemberian O2 adekuat dengan menggunakan nasal kanul 2-4 lpm

Monitoring tanda-tanda vital

Pemberian furosemid 1 amp

B2

Perfusi: hangat, kering, merah. CRT < 2 detik, BJ: I-II murni regular, konjungtiva anemis -/-

TD: 140/100 mmHg

N: 87x/menit

Hipotensi

 

Observasi tekanan darah

Apabila akibat anestesi spinal, dapat diberikan efedrin 5-10 mg

Kekurangan cairan : rehidrasi dengan cairan kristaloid

Perdarahan sampai syok hipovolemik

Monitoring tanda vital

Hitung EBV dan EBL

Observasi tanda-tanda syok dan klasifikasikan derajat syok

Pergantian kehilangan darah dengan kristaloid (2-4xEBL), koloid (1-2xEBL) atau produk darah (1xEBL)

Bradikardia

Sulfas Atropin 0,5 mg

Post operasi : perdarahan post partum

Observasi kontraksi uterus

Observasi tanda-tanda perdarahanpervaginam dan hentikan perdarahan

Pemberian oxytocin setelah operasi

Periksa HB post operasi, jika HB rendah tranfusi PRC

B3

Kesadaran Compos Mentis, riwayat kejang (-), riwayat pingsan (-)

Nyeri kepala

 

 

O2 yang adekuat

evaluasi ketinggian blok

K/p ventilasi

Berikan anti nyeri (Metimazole)

Impending eklamsia

Pre operatif :

Pemberian O2 yang adekuat

Pemberian MgSO4

Pemberian nifedipin 10 mg tiap 30 menit (max120 mg), dopamet 3x500 mg.

Eklamsia

Pre operatif :

· Pemberian O2 adekuat

· Pemberian MgSO4

· Pemberian amobarbital 3-5 mg/kgBB IV pelan-pelan

· Pemberian antihipertensi.

Durante operatif:

· General anestesi

· Pemberian sedakum 5 mg

· Pemberian efedrin 5-10 mg

B4

Terpasang DC, warna urin kuning jernih

Oliguria

Anuria

Rehidrasi

Monitoring produksi dan warna urin

B5

Abdomen datar, supel, peristaltik usus (+), nyeri tekan supra pubic (+). hepar/lien tidak teraba, BAB (+), mual (-), muntah (-).

Mual dan muntah

Pemberian Ranitidin dan ondansetron

Risiko refluks gastroesofageal saat operasi.

Pemberian Ranitidin dan ondansetron

B6

Akral hangat (+), edema (-) pada kedua tungkai

 

Posisikan pasien dengan tepat


2. Save baby

Problem list

Actual

Potensial

Antisipasi

Janin

Janin tidak asfiksia

Asfiksia pada janin

Pemberian O2 yang adekuat pada maternal

Observasi tekanan darah maternal, apabila terjadi hipotensi segera kembalikan tekanan darah menjadi normotensi

 

APGAR Skor baik

Penurunan APGAR skor

Pemberian obat anestesi secukupnya  dan persiapan tim resusitasi bayi



3. Save uterus

Problem list

Actual

Potensial

Antisipasi

Uterus

 

Gangguan kontraksi uterus atau kontraksi lemah sehingga menyebabkan perdarahan

Pemberian uterotonika (oxitocin dan metergin)

No comments:

Post a Comment