- Turtle sign (+) --setelah kepala melewati serviks kemudian kepala tertarik kembali ke dalam
--Kepala sudah lahir, dagu bayi menekan perineum
- Kala II panjang
**Distosia biasa terjadi pada bayi makrosomia
sehingga jika Tinggi fundus uteri sudah tinggi ≥35cm, hati-hati terjadi distosia bahu
**Kelainan kongenital (Hidrosefalus, asites) dapat menyebabkan distosia bahu
Diameter terbesar bayi untuk melewati jalan lahir :
-biparietal
-biacromion
-bitrokanter
Hindari 4P :
1 Panic---Jangan panik
2 Push---Jangan menekan fundus
3 Pull---Jangan menarik kepala bayi
4 Pivot---Jangan membantu memutar kepala bayi
Lakukan ALARMER :
Ask for help
Minta bantuan. Menurut WHO butuh 6 orang untuk membantu :
- 2 assisten untuk membantu lakukan mac robert manuver agar hiperrefleksi
-1 petugas resusitasi bayi
-1 pembuatan informed consent
-1 petugas mencatat setiap tindakan dan manuver berserta waktu tindakan dibuat
-1 tidak ada tugas khusus, namun membantu penolong lain yang membutuhkan (mobile)
Lift the leg to buttocks
Tujuan: untuk meluruskan jalan lahir
Buat manuver Mac robert. Minta assisten untuk menarik kaki ibu agar hiperrefleksi.
Anterior shoulder disimpaction :
Tujuan: melahirkan bahu depan dengan cara adduksi bahu anterior untuk mengecilkan diameter biacromion
Dapat dilakukan secara eksternal (Manuver Massanti) dan internal (Manuver Rubin)
Manuver Massanti:
minta assisten yang berada berhadapan dengan punggung janin untuk menekan daerah suprasimpisis ibu. Cara menekannya dengan satu tangan seperti melakukan RJP (CPR). Tekan didaerah bagian belakang akromion ke arah depan (adduksi bahu). Kemudian dengan aba-aba penolong, assisten melakukan manuver massanti dan bersamaan dengan itu penolong memegang bayi biparietal, menarik curam ke bawah untuk melahirkan bahu anterior seperti pada persalinan normal.
Manuver Rubin :
Menggunakan dua jari penolong (jari telunjuk dan jari tengah), lakukan pemeriksaan dalam, mencari bahu anterior, menyusuri bahu anterior mencari acromion. Adduksi bahu anterior, dengan menekan bagian belakang acromion ke arah depan bersamaan dengan itu tarik curam kepala bayi ke arah bawah seperti melahirkan bahu depan pada persalinan normal.
Rotation of posterior shoulder
Tujuan: melahirkan bahu posterior di simfisis. Karena jalan lahir seperti corong, pada gambar dibawah bisa dilihat bahwa coccygeus lebih panjang dari simfisis, sehingga jika kita putar dan ganti posisi bahu posterior jadi bahu anterior, maka bahu posterior ini (yang sudah berganti jadi bahu anterior) akan lahir dibawah simfisis.
Menggunakan manuver Wood screw: melakukan rotasi bahu belakang dengan manuver Woods. Manuver ini dilakukan dengan cara memasukkan tangan penolong sesuai dengan punggung bayi (jika punggung kanan gunakan tangan kanan, dan sebaliknya) ke vagina dan diletakkan di belakang bahu janin. Bahu kemudian diputar 180 derajat ke anterior dengan gerakan seperti membuka tutup botol. Maka bahu posterior akan lahir dibawah simfisis
Manual remover posterior arm
Tujuan : melahirkan bahu belakang secara manual.
Menggunakan manuver Shwartz Dixon
pertama-tama untuk memudahkan melakukan manuver ini, angkat sedikit kepala bayi ke arah atas. Kemudian masukkan tangan ke vagina sepanjang humerus posterior janin sampai dapat fossa cubiti kemudian tekan fossa cubiti agar lengan fleksi kemudian genggam tangan janin dengan tarikan minimal keluarkan tangan janin dengan gerakan menyapu dada dan wajah. kemudian lengan belakang dilahirkan dari vagina.
Episiotomi
Lakukan episiotomi pada vagina yang kaku (Contohnya pada primigravida), tetapi pertimbangkan pada multiparitas(apakah vagina kaku atau lunak)
Roll over onto "all fours" (Knee chest position)
Tujuan: memudahkan melakukan manuver Shwartz Dixon.
Manuver Gaskin :
Ibu berada pada knee chest position. Kepala bayi akan turun sesuai gravitasi memberi ruang yang luas pada bagian posterior dan memudahkan penolong untuk melakukan manuver Shwartz Dixon. Setelah melakukan manuver Shwartz Dixon, lahirkan bayi dengan cara pegang kepala biparietal kemudian ditarik curam ke atas ( bukan ke bawah,ingat posisi ibu sudah berubah)
Sebagai catatan : Observasi ketat janin. Pastikan tidak ada gawat janin dan bayi masih hidup sampai bayi lahir lengkap.
Jika dengan bantuan alarmer tidak berhasil melahirkan bayi dengan permasalahan distosia bahu, cara-cara ekstrim dibawah ini digunakan:
1. Mematahkan os clavicula bayi
Tujuan: mengecilkan diameter biacromion bayi
( Setelah fraktur, bayi dua minggu pasang gips, fraktur clavicula dapat pulih)
2. Manuver Zevenelli
Memasukkan bayi kembali ke dalam cavum uteri dan menunggu untuk tindakan sectio caesarea
3. Simfisiotomi
Tujuan: memperluas jalan lahir
Cara: memotong tulang rawan yang berada diantara kedua os symphisis
Tindakan selanjutnya untuk memperbaiki dengan konsul Spesialis Ortopedi
Akan membaik namun tidak boleh mengangkat beban berat dan persalinan berikutnya sebaiknya melalui tindakan sectio caesarea
Resiko : perdarahan hebat
Setelah selesai tindakan, jangan lupa :
-antisipasi perdarahan post partum (pemberian uterotonika)
Terimaksih dok..
ReplyDeleteTerima kasih dokter sudah berkunjung
ReplyDeleteBermanfaat sekali dan membantu pngetahuan mksi dok
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung
DeleteMaksih dok, sudah membantu sekali, dan sangat bermanfaat bagi dokter muda.
ReplyDelete🙏🙏
Terima kasih sudah berkunjung
ReplyDelete